Timnas Malaysia
baltimorecoltsmania.com – Menteri Dalam Negeri Malaysia, Datuk Seri Saifuddin Nasution Ismail, akhirnya buka suara soal keputusan FIFA yang menjatuhkan sanksi kepada Asosiasi Sepakbola Malaysia (FAM). Sanksi itu dijatuhkan karena adanya dugaan pemalsuan dokumen dalam proses naturalisasi tujuh pemain Timnas Malaysia.
Read More : Apa Makna Juara Arema Untuk Penggemar Klub?
Namun, Saifuddin menegaskan bahwa semua proses naturalisasi yang dilakukan Malaysia sudah sesuai dengan hukum yang berlaku. Ia menolak tudingan bahwa ada pelanggaran dalam pemberian kewarganegaraan kepada pemain asing tersebut.
FIFA Beri Sanksi ke FAM karena Dugaan Pemalsuan Dokumen
FIFA resmi memberikan sanksi kepada FAM pada Jumat (26/9/2025). Keputusan ini keluar setelah badan sepak bola dunia itu menyelesaikan investigasi terhadap tujuh pemain naturalisasi yaitu Gabriel Felipe Arrocha, Facundo Tomas Garces, Rodrigo Julian Holgado, Imanol Javier Machuca, Joao Vitor Brandao Figueiredo, Jon Irazabal Iraurgui, dan Hector Alejandro Hevel Serrano. Ketujuh pemain tersebut dituduh terlibat dalam pelanggaran Pasal 22 Kode Disiplin FIFA. Kasus ini langsung menyita perhatian besar di dunia sepakbola internasional.
Baca juga: Statistik Timnas Indonesia Vs Tim Nasional Sepak Bola Jepang
Saifuddin Tegaskan Proses Naturalisasi Sesuai Hukum
Menanggapi hal itu, Datuk Seri Saifuddin menyatakan bahwa setiap keputusan pemberian kewarganegaraan sudah melalui tahapan yang sah dan ketat. Prosesnya dilakukan secara berlapis dan transparan. Menurutnya, pemerintah Malaysia sangat teliti dalam urusan naturalisasi. Semua calon pemain menjalani pemeriksaan dokumen, wawancara, pengambilan biometrik, hingga verifikasi berlapis.
“Proses naturalisasi ini mengikuti Pasal 19 (1) Konstitusi Federal Malaysia, yang menjadi dasar hukum pemberian kewarganegaraan bagi individu yang memenuhi syarat,” jelas Saifuddin melalui unggahan di media sosialnya.
Malaysia Ajukan Banding ke FIFA
Setelah sanksi dijatuhkan, FAM langsung mengajukan banding. Saat ini, pihak Malaysia tengah menyiapkan pembelaan di markas FIFA, Zurich. Kasus tersebut kini telah diserahkan ke Pengadilan Sepakbola FIFA, yang akan melanjutkan proses hukum sesuai aturan internasional.
Kejadian ini menjadi sorotan besar, tidak hanya di Malaysia, tapi juga di berbagai negara lain. Banyak pihak menilai bahwa transparansi dan kejelasan dalam proses naturalisasi pemain menjadi hal krusial untuk menjaga integritas sepakbola dunia. Malaysia berharap hasil banding nanti akan memberikan keadilan bagi semua pihak yang terlibat, sekaligus mengembalikan nama baik sepakbola nasional.