Jose Mourinho
baltimorecoltsmania.com – Jose Mourinho, yang kini menjadi pelatih Benfica, akan kembali ke Stamford Bridge pada pekan ini untuk menghadapi Chelsea dalam laga Liga Champions. Meski kembali ke markas klub yang pernah membesarkan namanya, Mourinho tidak bisa menahan kritiknya terhadap perjalanan Chelsea sejak kepergian Roman Abramovich.
Read More : Kekalahan Telak di Derby Madrid, Real Madrid Siap Bangkit di Liga Champions
Mourinho Kembali ke Chelsea: Sebuah Kembalinya Sang ‘Special One’
Kembalinya Mourinho ke Stamford Bridge bukan hanya soal pertandingan biasa. Ini adalah momen emosional, mengingat pria asal Portugal ini pernah mengukir sejarah besar bersama Chelsea. Pelatih yang membawa Chelsea meraih berbagai gelar domestik, termasuk tiga gelar Premier League, bakal kembali berhadapan dengan tim yang pernah dia bentuk menjadi salah satu kekuatan terbesar di Inggris.
Pada periode 2004-2007 dan 2013-2015, Mourinho membuat Chelsea menjadi tim yang dominan, dengan mengoleksi tujuh gelar domestik. Kehadirannya di Stamford Bridge dikenal dengan pencapaian-pencapaian luar biasa, dan bahkan Chelsea disebut sebagai mesin pemenang.
Namun, dalam wawancaranya sebelum pertandingan, Mourinho tidak ragu memberikan kritik pedas terhadap Chelsea setelah era kepemilikan Abramovich berakhir. Menurut Mourinho, perubahan besar di klub tersebut telah menyebabkan kebingungan dan hilangnya arah yang jelas.
“Chelsea yang kami bangun adalah klub pemenang,” ujar Mourinho. “Mereka memenangkan segala-galanya bersama saya, lalu bersama [Carlo] Ancelotti, [Antonio] Conte, dan [Thomas] Tuchel. Chelsea adalah mesin pemenang yang selalu juara setiap musim.”
Namun, setelah perubahan besar yang terjadi, Chelsea mulai terlihat kehilangan filosofi permainan mereka. Mourinho menilai, investasi besar yang dilakukan Chelsea tidak menghasilkan tim yang solid dan malah menciptakan tim tanpa identitas yang jelas.
Baca juga: Pemain Tim Nasional Sepak Bola Jepang
Transformasi Chelsea yang Tak Terarah
“Sekarang ada terlalu banyak pemain, terlalu banyak uang yang dikeluarkan, dan tidak ada filosofi yang jelas. Ini adalah sebuah akumulasi yang tidak berujung pada kesuksesan,” tambahnya. Mourinho menyebut perubahan drastis ini menjadi periode yang sulit bagi klub yang pernah ia cintai.
Kembalinya Jose Mourinho ke Stamford Bridge kali ini lebih dari sekadar pertemuan antara pelatih dan mantan klubnya. Ini adalah momen refleksi bagi Chelsea yang kini tengah mencari kembali arah dan identitas setelah era kejayaannya. Dengan investasi besar yang tak sesuai dengan harapan, Chelsea kini berada di persimpangan jalan.