
Vietnam
Baltimorecoltsmania.com – Vietnam kini menjadi negara yang paling menanti keputusan FIFA mengenai sanksi terhadap Malaysia. Hal ini berkaitan dengan kasus pemain naturalisasi yang memalsukan dokumen, yang dapat mengancam hasil pertandingan mereka di Kualifikasi Piala Asia 2027. Dalam artikel ini, kita akan mengupas lebih dalam mengenai sanksi FIFA terhadap Malaysia dan dampaknya terhadap Vietnam.
Read More : Aksi Teranyar Supersub David Fofana: Semenit 2 Kali Bobol Gawang Onana
Kasus Pemain Naturalisasi Malaysia yang Bermasalah
FIFA telah mengeluarkan sanksi terhadap Asosiasi Sepakbola Malaysia (FAM) terkait pemalsuan dokumen oleh tujuh pemain naturalisasi. Para pemain tersebut adalah Gabriel Felipe Arrocha, Facundo Tomas Garces, Rodrigo Julian Holgado, Imanol Javier Machuca, Joao Vitor Brandao Figueiredo, Jon Irazabal Iraurgui, dan Hector Alejandro Hevel Serrano. Pemalsuan dokumen ini merupakan pelanggaran terhadap pasal 22 Kode Disiplin FIFA, yang dapat mengakibatkan Malaysia terkena hukuman berat.
Potensi Pembatalan Laga Vietnam vs Malaysia
Sanksi yang diberikan FIFA pada 26 September 2025 memberi waktu bagi Malaysia untuk melakukan banding dalam waktu 10 hari. Sementara itu, Vietnam menjadi negara yang paling menantikan keputusan FIFA, mengingat mereka dikalahkan oleh Malaysia 0-4 dalam Kualifikasi Piala Asia 2027 pada Juni 2025. Dalam pertandingan tersebut, dua pemain naturalisasi Malaysia, Figueiredo dan Holgado, mencetak gol. Jika FIFA memutuskan untuk membatalkan pertandingan tersebut, maka hasilnya bisa berubah menjadi kemenangan 3-0 untuk Vietnam.
Baca juga: Tim Nasional Sepak Bola Vietnam
Kasus Serupa di Negara Lain
Kasus pemalsuan dokumen pemain naturalisasi bukanlah yang pertama kali terjadi di dunia sepakbola. Beberapa negara sebelumnya juga mengalami situasi serupa. Misalnya, Bolivia harus menerima kekalahan otomatis 0-3 dalam dua pertandingan Kualifikasi Piala Dunia karena menggunakan pemain yang tidak memenuhi syarat pada 2016 dan 2018. Begitu pula dengan Equatorial Guinea, yang mengalami dua kekalahan 0-3 di Kualifikasi Piala Dunia 2026 setelah kapten Emilio Nsue dinyatakan tidak memenuhi syarat, meskipun telah mengganti kewarganegaraannya dari Spanyol.
Namun, ada pula pengecualian seperti yang terjadi pada Ekuador. Pada Kualifikasi Piala Dunia 2022, Chile menggugat bek Ekuador, Byron Castillo, karena menggunakan dokumen palsu. Namun, FIFA dan Pengadilan Arbitrase Olahraga (CAS) memutuskan untuk tidak membatalkan hasilnya karena bukti yang tidak cukup.
Malaysia Masih Bisa Banding
Berbeda dengan kasus Ekuador, pelanggaran yang dilakukan oleh Malaysia telah dikonfirmasi oleh FIFA. Meskipun demikian, Malaysia masih memiliki kesempatan untuk mengajukan banding terhadap keputusan tersebut. Hingga saat ini, Timnas Malaysia masih memimpin Grup F Kualifikasi Piala Asia 2027 dengan enam poin dari dua pertandingan.
Hukuman FIFA terhadap Malaysia bisa berpengaruh besar terhadap jalannya Kualifikasi Piala Asia 2027. Vietnam, yang dirugikan oleh hasil pertandingan tersebut, kini berharap agar FIFA mengambil langkah tegas untuk memastikan integritas kompetisi tetap terjaga. Dengan masih adanya kesempatan untuk banding, seluruh dunia sepakbola akan menunggu bagaimana akhir dari kasus ini.